twitter

Pages

Minggu, 18 Desember 2011

Dua Sahabat Merpai Putih


Bag I


وَرَجُلانِ  تَحَابَّا فِى اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْه. (رواه البخاري)

Artinya: dua orang berkasih sayang semata-mata karena Allah, baik ketika bertemu (bersama) dan ketika berpisah.
( HR: ALBUKHARI ).
            B
agaimana aku bisa menyembunyikan dari diriku ini, perpisahan rasanya lebih pahit daripada kedatangannya yang hanya menyisakan kepedihan sesaat. Namun lekas terlupakan begitu datang santunan-santunan dari sahabat-sahabatku yang baik hati.andai aku tahu betapa santunan-santunan sahabat yang mereka bawa sebagai oleh-oleh telah membuat aku merasa semakin sempurna dan tenang menghadapi hidup yang aku rasakan pada saat ini.

            Nyaris pada setiap kedatangan yang tak terduga itu, dia seakan-akan tiada bekal puas bertanya-tanya kenapa kau belum juga merasakan kebahagiaan sobat?  Barang kali aku salah bersikap bersahabat denganmu.
            komunikasi lewat HP sebagai percakapan wajib yang selalu di ungkapkan  di setiap kerinduan. Mungkin bagi dia itu semua cuma sebuah kerinduan dalam sebuah pertemuan melalui komunikasi yang belum tentu bertemu setahun sekali. tapi bagiku begitu sangat mengesankan dan menyenangkan akan tetapi kadang meresahkan, dia memperlakukan aku seperti burung merpati yang hanya aku seorang yang sangat miskin dan lugu sementara dia begitu sangat pintar dan kaya raya karena itulah terkadang aku minder berkomunikasi dengannya.
            Kau tentu masih ingat sobat dulu bukan.? Yang dulu kerap menyampaikan titipan salamku untukmu dan ngerjain kamu. hingga kini mungkin kau tidak pernah tahu bahwa sesungguhnya teman kita itulah yang mempunyai ide menyuruhku untuk berpura-pura ngerjain kamu ketika ada di sebuah forum silaturrahim, ketika kau mengungkapkan keseriusanmu mencintai bersahabat denganku karena Allah. saat itulah ia memberikan sebuah kertas dan pena diatas meja untukmu agar kau menulis sebuah tulisan tentang persahabatan kita, agar aku percaya bahwa kamu benar-benar mau bersahabat denganku karena Allah. tak bisa kubayangkan betapa sulitnya aku melupakan seseorang sahabat, dalam kesetiaan, kesabaran dan keteguhan dan berbau aroma akan kecintaanmu mau besahabat denganku kerena Allah. kau datang dengan raut wajah penuh kecemasan dan aku mengira jatuh sakit lantaran kau nyaris menolak cintaku bersahabat denganmu. Ini semua adalah sebuah taktik untuk berletuk lutut lalu takluk di tanganku, senang bersahabat denganku. Dan benar di kamarku yang berantakan itu akhirnya kau nyatakan kesediaan untuk menjadi sahabat setiaku di kala suka dan duka. Kedatanganmu ke rumahku pada hari itu adalah obat paling mujarab sepanjang sejarah dikala aku gelisah dan di kala aku kesepian terpurung sendirian.
Walaupun kini masih ada sahabatku yang kurindukan itu, hanyalah dirimu! aku bukan hanya menunggu, tapi juga mencarimu, terus ku lacak jejak keberadaanmu aku ingin memastikan apakah kesalahanku di masa yang lalu masih menyisakan di benak hatimu. Apabila iya hidupku selamanya tidak akan tenang sebelum mendengar kata maaf dari bibirmu. Entah mnengapa aku percaya ramalan-ramalan temanku itu, bahwa ketidak setiaanmu padaku membuat aku malu dan minder untuk berjumpa denganmu walaupun sesaat.
            Dulu aku pernah berjanji pada diriku sendiri bakal memperjuangkan hubungan persahabatan kita meskipun teman-temanku mengancam mencoret namaku dengan tinta hitam, akan tetapi keteguhan hatiku untuk terus mempertahankan hubungan kita bahkan lebih tipis sekalipun dari kulit bawang putih.
.Di luar hujan. tak biasanya di di kota ini. Kupesan secangkir kopi, sambil menghisap rokok 234, setangkuk roti, juga separuh snack. Aku tak bisa memakannya aku hanya bisanya duduk terdiam memandang bayangan wajahmu yang bersih dan beraroma. Harum berbau minyak misik dan kasturi di tubuhmu menyentuh kulitku. aku menggigil kerena terbawa arus bau harummu. hujan, mulai turun membasahi jendela kamarku, sedikit salju runtuh. Kurasakan hawa sangat dingin merasuk keseluruh anggauta tubuhku. Kurasakan kesepian yang terus menusuk ketubuhku.
            Bagaimana aku bisa menolak kedatangannya akhlak dan kebaikannya begitu memikau merasuk kedalam hatiku yang paling dalam. Perpisahan  jauh lebih menyedihkan dari pada kedatangannya yang berangsur-ansur bisa kurelakan walaupun sukar kuikhlaskan.
 Kau tentu masih ingat sobat bukan?. Seseorang yang mengatakan kau adalah seseorang yang sangat tegar, sabar dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan yang pernah di alami. dan sangat beruntung sekali apabila seseorang mendapatkan cintamu seputih kertas itu. aku tidak pernah tahu bagaimana rasanya berhubungan akrab denganmu, sehingga tidak sekali dua kali aku di bilang anak lugu, caper, sok suci. Sebenarnya bukan tidak ada sahabat lain yang sudi mau bershabat denganku, andai kau tahu banyak sekali sahabat-sahabat yang lain yang mudah aku hampiri, namun tidak ada satupun yang bisa memikat kehatiku untuk bersahabat dengannya. Hanya kamulah yang mengerti dan tahu akan diriku sehingga aku mau bersahabat denganmu.
            Entah mengapa pada suatu malam, ketika kamu memberi kabar melalui HP mu itu, kau tentu masih ingat sobat bukan?, waktu itu hatiku seperti terpanggil untuk menerimamu sebagai bagian paling penting dalam hidupku, hatiku teriris dan pedih ketika kau mengadu akan keluhan hatimu pada waktu itu. Tentulah pasti ada sesuatu yang membuatku tidak mungkin untuk menolakmu. Tapi kini sejak perjodohanmu dengan seseorang yang tidak aku kenal itu? Yang membuat aku sulit untuk berkomunikasi denganmu.. dengan itulah akhirnya sedikit demi sedikit, aku mulai sadar telah banyak mendapatkan sesuatu hal yang salami ini kita jalin bersama. aku bersyukur sekali, telah mendapatkan sahabat sebaik seperti dirimu.aku banyak belajar dari dirimu, mulai dari sikapnya yang begitu ramah, sopan, pengertian sekaligus menyenangkan. aku semakin senang dan bahagia bersahabat denganmu.aku seperti melihat sesuatu pada dirimu sobat. inilah yang munkin perlu aku ditelusuri dan mengisi seluruh pengertian terhadap diriku yang tidak tahu diri ini. akan tetapi sepertinya kamu ingin menjahui aku. mugkin ini ada suatu masalah dalam sikapku selama ini. Aku mulai ragu takut akan kehilangan sahabatku yang baik itu. tapi itu hanyalah kekawatiranku saja, mungkin karena aku terlalu mencintainya.
Hubungan kita berlanjut dan terus bertahan hingga percodohanmu dengan seseorang pilihan orang tuamu yang membuat aku merasa tersingkir untuk selamanya. Teman sekamarku yang pernah menjadi bagian hidupku. sejak itulah aku tidak lagi menyukai untuk ikut acara forum silaturrahim itu, begitu tersiar kabar sesuatu dari teman-tenman aku. aku upayakan dengan segala cara dan bermacam-macam strategi guna untuk menggagalkan, untuk tidak hadir  pada Forum itu. Untuk apa menyambut kedatangannya itu bila hanya membuat aku tanpak semakin tidak sempurna dan semakin merasa bersalah karena menyakitimu. Kalaupun masih ada pertemuan yang kutunggu, itu hanyalah pertemuan denganmu. andai kita bisa bertemu aku hanya ingin mengingatkanmu sebaiknya jangan terlalu banyak memikirkan aku dan jangan di sesali , lantaran sudak mengikat persahabatan kita dengan tinta hitam diatas kertas putih itu. aku sudah memaklumi dan menyadari semuanya Sebab itulah aku mencintaimu walaupun sulit kuikhlaskan. Coba simak bait-bait di bawah ini:
Sobat janganlah tangisi apa yang sudah berlalu dan janganlah
Engkau hambur-hamburkan air mata dengan sia-sia, karena
Dengan cara apapun engkau tidak akan mengembalikan
Apa yang sudah lewat dan berlalu.
Dan entah kenapa pada suatu hari aku merasa bingung dan resah seakan-akan dunia ini terasa sempit. pikiran melayang terbawa arus angin semilir. Kamu tiba-tiba nyaris takterduga muncul dalam bayanganku harum mewangi seluruh tubuhmu. Hatiku menangis, merintih di kala aku ingat nasehat-nasehatmu yang baik itu. aku rindu igin berjumpa denganmu walaupun itu sulit kulakukan. di luar hujan mulai reda. hujan es menjatuhi seluruh atap rumahmu dikala aku gelisah. Dan begitu juga kau tanpak gelisah di kala turunnya hujan es itu, mungkinkah itu bertanda persahabatan kita sulit untuk di pertahankan. Andai kata itu benar aku yakin kita pasti berjumpa di surga nanti. Nabi Muhammad bersabda.
الْمَرْءُ مَعَ مَنْ اَحَبَ
            Artinya: seseorang akan dipertemukan bersama dengan orang yang dicintainya.
Kau telah mengadu seraya menangis:”wahai sahabatku” kejadian kemarin tentang hujan es di rumahku itu. Mungkin ada sesuatu di antara kita.sehingga tak biasanya aku melihat butiran es jatuh di atap rumahku. Kau diam seribu kata, marah lantaran perkataan yang telah kukatakan. Ketika kau marah aku menyesali perbuatanku lalu aku minta maaf kepadamu. Akan tetapi engkau enggan berbicara kepadaku. Akupun berputar mengelalilingi rumahku mengharap dan menunggu jawaban kata maaf darimu. Akhirnya kau senyum dan memaafkanku. Padahal aku merasa khawatir bila kamu nanti menghukumku, karena telah membakar beberapa tetes darahmu saat kubuat kau terbakar oleh kabar yang aneh itu. taukah sobat apa penyebab terjadinya hujan es itu dan kenapa aku diam seribu kata?. Itu sebenarnya adalah aku sedang menangis, merintih dan mengeluh, memohon kepada ilahi robbi, agar persahabatan kita selalu di jaga dan di lindungi hingga akhir hayat hidupku. Ibuku berkata kepadaku.”wahai anakku “ demi tuhan yang diriku berada dalam genggaman kekuasaan-Nya. Sekiranya engkau mati, dan sebelum shabatmu yang baik itu memaafkanmu tentulah akupun tidak ridlo kepadamu. taukah kamu, bahwa siapun sahabat baiknya di sakiti tanpa beralasan maka dia adalah seseorang yang terkutuk.
Wahai Anakku sahabat yang baik adalah sahabat yang antusias untuk cinta sahabatnya, dia tidak pernah memperlihatkan penampilan yang membuat suasana kehidupannya menjadi ricuh. Coba kau renung dan hayati bait-bait syair yang dikatakan seorang sahabat yang baik kepada sahabatnya.



Maafkanlah kesalahanku sobat,
 niscaya Allah akan mengabadikan cintaku kepadamu.
Janganlah engkau bicara saat kemarahanku sedang memuncak.
Dan Jangan sekali-kali kau siram dengan air kemarahnku,
seperti engkau menyulam kain putih,
Karena engkau tidak akan tahu, bagaimana orang tidak terkendali.
Jangan engku banyak mengeluh kepadaku, karena akan
menghapus cinta dan hatiku akan berubah menolakmu
karena tabiat hati itu tidak menentu (tetap).
Sesungguhnya cintaku ini kepadamu bila bersamaan dengan rasa
emosi dan benci maka dalam jangka waktu yang singkat cintaku
Kepadamu akan hilang selamanya.


 


Bersambung, tunggu bagian kedua (II)?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar