“Di kutip dari kajian kuliah subuh tafsir jalalain.
ihya ulumiddin
Allah
akan membalas semua amal kebaikan hambanya, dan hanya orang-orang
berimanlah yang menginginkan sedemikian. Barang tentu mereka tidak akan
kecewa maupun mengeluh dengan usaha dan jerih payahnya. Kerena mereka
yakin seberat apapun usaha yang mereka lakukan tidak akan sia-sia.
وادخل الذين امنوا وعملو الصلحت جنات تجري منتحتها الأنهار خالدين فيها باذن ربهم تحيتهم فيها سلام.
Artinya: dan
dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh kedalam surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya dengan
siezin tuhan mereka.ucapan penghormatan mereka dalam surga itu adalah
salam (Qs: Ibrahim: 23)
Terkait dengan ayat
di atas dapat di garis bawai yaitu hanya bagi orang- orang
beriman,karena banyak sekali orang non muslim melakukan amal kebaikan
bahkan melebihi dari orang muslim sendiri. Tapi mereka tidak mendapat
balasan diakhirat.Banyak sekali ayat-ayat Al Qur’an, mengulang-ulang
kata -orang-oarang beriman- lalu diiringi dengan kata-kata -beramal kebaikan-, itu menunjukkan hanya bagi orang-orang beriman saja yang akan memeperoleh balasan (pahala).
Sekecil
apapun amal kebaikan jangan sampai diremehkan. Sebab boleh jadi amal
yang sedikit itu menjadi amal yang di terima disisi Allah. Begitu pula
belum tentu amal yang banyak akan di terima disisi Allah, boleh jadi
amal yang banyak itu bukan semata-mata mengharap ridlo Allah. Kita
jangan melihat amal kebaikan itu dilihat dari kecil atau besarnya, tapi
melihat karena diri kita ini dituntut untuk berbuat baik kepada siapaun
meskipun kepada non muslim.
Bentuk kebaikan ada dua: (a) berupa fisik (b) non fisik.
Kebaikan yang berbentuk fisik
adalah bagi orang yang mempunyai kelebihan berupa harta seperti
menafkahkan sebagian hartanya kepada orang yang membutuhan. Banyak
sekali ayat-ayat yang di ulang-ulang dalam Al-Qur’an seperti pada surat
Ali- Imram: -3- Ar-Ra’d: -22- Fatir: -29- dan Al-hajj. Bentuk kebaikan
seperti ini, jarang kita jumpai dan terjadi pada kalangan orang-orang
muslim karena kerakusannya khususnya pada zaman sekarang ini. Dan
sebaliknya tidak sedikit kita jumpai orang-orang non muslim yang kaya
raya, mereka mampu mengeluarkan hartanya untuk kepentingan orang banyak
seperti yang terjadi pada Tsunami di Aceh. Justru yang palin banyak
membantu adalah orang non muslim tapi sebaliknya orang-orang muslim
sendiri (sebagai panitia) sibuk mengkoprupsinya . Kaya
sangat penting tapi dengan adanya kekayaan tersebut tidak nuntut
kemungkinan untuk menafkahkan sebagian hartanya kejalan yang benar
(dermawan). Hanya orang-orang berimanlah yang mampu sedemikian itu.
Kebaikan non fisik adalah suatu bentuk kebaikan karena di dasari dari hati yang bersih. Berkeinginan merubah karakter yang jelek “berusaha
ingin lebih baik” termasuk amal kebaikan (dapat pahala). Keinginan
untuk merubah sifat yang tidak pantas yang ada pada diri seorang muslim
adalah termasuk seorang muslim yang mempunyai karakter baik. Ada
beberapa karakter yang ada pada diri seorang muslim yang perlu dirubah
dan ini sering terjadi, antara lain
(a).
Merubah hati yang kotor dalam tanda petik “hasud”. Dengan hati yang
bersih ia tidak rela orang lain merasa terluka maupun disakiti. Belas
kasih, saling menyayangi antar sesama. kalaupun seandai disakiti ia
tidak membalasnya akan tetapi do’a dan harapan serta hidayah dari Allah
membukakan hatinya. Bukannkah sifat dengki itu suatu pebuatan tecela,
tidak bermanfaat bahkan berdampak kemudloratan baik kepada orang lain
tapi juga pada diri kita sendi sebab bagaimana mungkin seseorang menjadi
lebih baik kalau yang di fikirkan kekurangan orang sedangkan kekurangan
yang ada pada dirinya tidak pernah terfikirkan untuk dirubahnya.
(b).
merubah hati yang tidak mempunyai jiwa sosial. Bentuk toleransi suatu
perbuatan yang tidak bisa dihindari oleh manusia, karena manusia tidak
hidup sendirian. Dengan demikian maka memerlukan usaha untuk merubahnya.
Mempunyai kepediulian bukan hanya di cintai Allah tapi juga akan di
cintai orang-orang yang ada disekitar. Rasulullah di juluki Al Amiin
oleh orang-orang sekitar, tidak lain karena berjiwa besar serta
kepedulian beliau kepada mereka.
Suka
membantu orang yang lemah bukan karena adanya kelebihan yang kita
miliki, lebih dari itu karena suatu keharusan yang senantiasa dan
diamalkan oleh muslim yang baik. Perbuatan baik bukan hanya orang lain
merasa senang (disenangi), begitu pula dengan Allah yakni Allah akan
memeberikan kehidupan yang baik tanpa ada rasa goyah maupun bosan di
dunia. Diantaranya adalah (a). Allah akan memberikan rizqi yang cukup
atau kaya tapi dengan adanya kelebihan itu ia tidak rakus maupun pelit
untuk melaksanakan suatu kewajiban yang telah di wajibkan oleh agama.
Artinya Allah akan memberikan kelapangan hati berupa sifat dermawan
kepada siapapun.(b). jika Allah tidak memberikan keluasaan rizqi ( hidup
sederhana), ia tetap merasa nyaman dengan kehidupannya serta disikapi
dengan qona’ah, dan ridlo dengan apa yang telah diberikan kepadanya
rizqi yang halal. Artinya Allah akan menanamkan kedalam hati hambanya
dengan hati yang lapang dan disertai rasa qona’ah, menerima segala
sesuatu yang Allah berikan sekecil apapun.
Berbuat
kebajikan adalah suatu keharusan bagi insan yang beriman, sebab Allah
adalah dzat maha baik dan senang kepada sesuatu yang baik, dan menerima
amal perbuatan kecuali yang baik pula, sebagimana yang telah di
perintahkan kepada para utusan pada sebelum-sebelumnya. Tentu tidak
layak bagi orang yang beriman melakukan perbuatan yang tidak di
ridloi-Nya. Allah berfirman:
Artinya: sesungguhnya
mereka yang beriman dan beramal saleh,tentulah kami tidak akan
menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan
(nya),(Qs:Al-kahfi:30).
Kelebihan
beramal baik tidak lain adalah Allah akan senantiasa bersamanya dengan
pertolongannya. Dan begitu pula dalam menjalani hidup ia tidak akan
kawatir dengan sesuatu yang akan datang. Dan seandainya secara akal
sehat, memang sangat sulit untuk dilalui namun dengan keyakinannya ia
tetap sabar, dan Allah pasti akan menolongnya dengan kehendaknya.Allah
berfirman.
Artinya: sesungguhnya Allah beserta orang-orang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebajikan.(Qs: An-Nahl. 128).
Pertolongan
Allah akan mudah bagi orang-orang yang senantiasa berbuat kebaikan,
baik berupa fisik maupun non fisik. Tapi sebaliknya jangan salahkan
Allah, apabila musibah turun atau kehidupannya di persulit, kalau kita
kurang mensyukuri nikmat yang telah diberikan, dan terlalu meremehkan kepada amal kebaikan.
Perlu
di garis bawahi bahwa perbuatan baik bukan hanya sekedar kebaikan yang
bersifat amalan sunnah atau membantu sesama, melainkan lebih dari itu
yaitu melakukan perbuatan taat dan segala sesuatu yang di perintah
maupun yang di larang itu di jaga dengan baik sampai hembusan nafas terakhir.
Berusaha untuk melakukan kebajikan bukanlah hal yang yang mustahil bagi insan yang beriman, “dimana ada kemauan disitu ada jalan”. Allah akan memberikan jalan kepada hambanya yang berkeinginan untuk melakukan hal-hal yang di ridloinya
baik yang bermanfaat untuk dirinya maupun kepada orang lain. Itu
tergantung seberapa besar keinginan seseorang untuk meraihnya.Allah
berfirman:
والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا وان الله مع المحسنين
Artinya: dan
orang-orang yang berjihat untuk (mencari keridaan) kami benar-benar
akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya
Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.(QS: Al-Ankabut:69).
Hanya
orang-orang munafik saja yang mengingkari kebenaran dan berputus asa
atas rahmat dan kebesaran Allah, keinginanya tinggi namun mereka
bermalas-malasan untuk berjuang dan meraih suatu kebaikan
sebanyak-banyaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar