MAKALAH
DAMPAK HP BAGI REMAJA
DISUSUN
OLEH :
- 1. AHMAD HANIFUDIN
- 2. FARIZ THEA
- 3. YINK YAHRIR
MADRASAH ALIYAH IPHI PAMARICAN
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita kepada
Allah swt yang telah memberikan kita kesehatan dan kesempatan sehingga kami
berkumpul dan berdiskusi bersama untuk menyelesaikan makalah yang sederhana ini
dimana makalah yang kami susun ini kami
buat khusus untuk remaja dizaman sekarang ini yang sedang gila dan asiknya
bermain dengan alat berteknologi canggih yang nama nya handphone. Mudah –
mudahan dengan adanya makalah ini remaja menjadi lebih tau mana sisi positif
dan mana sisi negatif handphone demikian makalah ini kami buat semoga
bermanfa’at. Sekian dan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR P......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB I.A.PENDAHULUAN................................................................................... 1
A.Latar belakang........................................................................................ 1
B.Rumusan masalah............................................................................... 1
C.Tujuan Penulisan................................................................................. 1
D.
MANFAAT............................................................................................. 1
BAB II.B.PEMBAHASAN..................................................................................... 2
A.Etika
........................................................................................... .. 2
B.Etika Anak Didik Di Era Teknologi
Saat Ini....................................... 4
C.Posisi Handphone Dalam Masyarakat.............................................. 6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 12
A.Kesimpulan.......................................................................................... 12
B.Saran ........................................................................................... 12
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... ....
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Dizaman
yang modern dan serba canggih ini mulailah para remaja yang baik di kota maupun di desa telah mengenal yang
namanya handphone.Di mana biasa kita ketahui dari dulu handphone memang ada
,mulai dari handphone yang biasa-biasa sampai handphone serba canggih ada,mulai
dari orang yang serba kecukupan sampai orang kaya juga punya handphone
ini,hingga sampai zaman sekarang di mana era globalissasi sedang berlangsung
banyak orange disekitar kita sudah memiliki handphone yang melebihi batas
manfaatnya.maksudnya handphone tidak hanya memiliki fungsi untuk berbicara
tanpa bertatap muka tapi juga kta sekarang mengenal yang nama nya 3G dimana
handphone ini memungkinkan kita untuk ngomomong sambil tatap muka baik dari
rekan senegara maupun dari Negara lain.hal inilah yang sering di manfa’at kan
oleh para remajakita di zamanyang serba moderen sekarang ini.mereka menggunakan
handphone ini tidak sesuai dengan keguna’an nya,mereka menggunakan handphon ini
hanya untuk kesenangan mereka saja seperti menonton film porno di handphone,berbicara
sambiltatap muku sambil telanjang hal inilahyang disukai oleh remaja saat
ini.bukannya mereka menghindari hasl semacam itu malah hal itulah yang menjadi
kesenangan mereka sehari-hari.coba kita tngok disegalka tempat remaja di zaman
sekarang ini tanpa malu-malu menonton film porno atau hal negative lainnya
dngan cara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi sehingga tidak jarang pada
zaman serba cangih ini disana sini terjadi pemerkosaan atau kejahatan lainnya
disebabkan oleh adanya handpone itu oleh sebab itu baik remaja maupun orang tua
menggunakan handphone dengan sepantas nya agar kita terhindar dsari hal semacam
itu.
2.
IDENTIFIKASI MASALAH
A. Bagaimana seorang remaja bisa terjerumus
kedalam hal demikian
B. Bagaimana hal yang seharus nya yang
dilakukan remajaagar tdak tergoda kedalam hal Demikian
C. Mengapa seorang remaja cepat sekali
melakukan hal-hal negative
D. Siapa yang seharusnya mendidik mereke agar
tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negative
E. Benarkah remaja tidak bisa keluar dari hal
yang negatif
3.
RUMUSAN MASALAH
Dari
hasil survei para bidan dan dokter di seluruh Indonesia telah membuktikan bahwa
sebagian besar orang yang hamil dari tahun 2000-2010 adalah rmaja,bukan hanya
itu sebagian besar hasil surve telah membuktikan orang ysang melahirkandari
tahun 2000-2010 adalah remaja,takjarang jug sebagian besar melakukuan aborsi
kta tdk mengetahui bagaimana nasib janinnya,dan sini juga tdk mengetahui siapa
yang seharus nya bertanggungjawab atas pembuangan janin tersebut apakah remaja
yang melahirkan atau bidan kandungan itu,kita tidak tahu,sekarang yang menjadi
pertanyaannya mengapa hal tersebut terjadi.disini tidak lain karma kana
perbuatan maksiat para remaja yang suka menonton film porno di hgandphone
sehingga lama kelamaan mereka ingin mempraktekkan apa yang mereka tonton
sehingga kita lihat sekarang para remaja di bawah umur bahkan orang tua yang tidak punya gigipun
sudah menjadi korban para remaja yang suka menonton film porno yang merusak
jiwa dan fikiran mereka sehingga memjadi pribadi yang rusakmental dan fikiran
sehingga generasui penerus bangsa ini akan hancur dan demikian ini sudah
terjadi maka tunggu berapa tahun lagi bangsa ini akan hancur mental nya
sehingga mereka tdk mampu membawa bangsa ini meraih cita-citanya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Perkembangan teknologi semakin
memasyarakat dikalangan anak didik. Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi
orang tua, karena punya anak yang tidak ketinggalan jaman. Orang tua menyadari
akan pentingnya HP bagi anaknya dengan berbagai alasan. Sehingga HP, dewasa ini
bukan barang mewah lagi atau bukan kebutuhan sekunder, melainkan kebutuhan
primer. Pergeseran nilai terhadap HP merupakan masalah baru bagi pelajaran
ekonomi, (“kalau demikian pengetahuan tentang kebutuhan primer dan kebutuhan
sekunder dalam bidang ekonomi perlu disesuaikan”).
B. RUMUSAN
MASALAH
Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam karya tulis ini
adalah bagaimanakah kalangan remaja terpengaruh oleh (HP) handphone.
C. TUJUAN
PENULISAN
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak-dampak apa saja yang timbul
akibat penggunaan (HP) handphone di kalangan remaja.
D. MANFAAT
Dari penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat, antara lain :
a.
Bagi
kalangan remaja
.
1. Agar remaja dapat mengetahui bahwa dampak
negatif (HP) handphone cenderung lebih banyak dari pada dampak positifnya.
2. Sebagai dasar pengetahuan untuk kalangan
remaja, bahwa (HP) handphone berdampak buruk, maka remaja akan sadar dan
mejauhi hal tersebut.
BAB
II
PEMBAHASAN
Teknologi HP merupakan alat
komunikasi, seperti hal telepon rumah. Tetapi lebih praktis dibandingkan
telepon rumah, sehigga menjadi pilihan bagi kalangan elit politik, birokrasi ,
bisnisman, swastawan, dan kalangan atas lainya. HP dipergunakan untuk hal-hal
pelayanan, transaksi bisnis dan promosi. Perkembangan teknologi semakin
meningkat, fungsi HP semakin meluas bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi
juga dipergunakan dalam urusan lain seperti; SMS, MP3, Vidio, Kamera, Recoard,
sehingga HP menjadi Multimedia. Siapa tak tertarik olehnya? Keberhasilan HP
menggerogoti pikiran orang, tak disadari imperialisme budaya pun merajalela.
kini HP adalah sakunya anak didik. Hampir semua anak didik mengantongi HP.
Mereka merasa PD dengan HP dan seolah - olah menyatakan dirinya “saya orang
modern, saya orang teknologi”). Budaya tradisional semakin jauh ketinggalan
oleh gaya hidup mewah.
A. ETIKA
Etika oleh filsafat Yunani besar
Aristoteles (384-322 s,M) sudah dipakai untuk menunjuk filsafat moral. Secara
etimologi berarti adat, kebiasaan. Untuk kasus di atas pengertian etika secara
etimologi nampaknya belum cukup, maka ada penjelasan lain yang lebih koperensif
tentang pengertian etika yaitu:
1). Nilai-nilai dan norma-norma
moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya,
2). Kumpulan
asas atau nilai moral (kode etik),
3). ilmu tentang yang baik atau
buruk (K.Bertens, 2005, hal 4-6).
Kalau berorientasi pada teori
belajar hakikat belajar adalah adanya perubahan tingkah laku. Pengalaman siswa
bagian dari proses pembelajaran, kemampuan menggunakan HP juga bagian dari
pembelajaran. Tetapi perubahan tingkah laku atau prilaku yang bagaimana yang
diinginkan dalam pendidikan?. Untuk menjawabnya adalah etika, etika moral
sorang siswa. Jadi tujuan pendidikan atau pembelajaran yang dimaksud adalah
perubahan tingkah laku yang beretika.
B. ETIKA ANAK DIDIK DI ERA TEKNOLOGI SAAT INI
Dalam hal integritas kesiswaan, ada
gejala-gejala kesenjangan. Anak didik yang membawa HP cendrung bersifat
individualisme, mereka bergaual atau bercakap-cakap bukan dengan teman
disampingnya, melaian orang yang diluar lingkungan belajarnya dengan sarana SMS
HP-nya. Karena HP barang mahal sehingga dapat dimaklumi bila ada keengganan
meminjamkan pada temannya. Prilaku seperti ini berlangsung terus menerus, maka
mulai muncul sikap-sikap egois dan pamer di antara anak didik yang membawa HP.
Bagi anak didik yang tidak membawa
HP merasa terasing di lingkungan sekolah bahkan merasa asing di kelasnya
sendiri. Sekali dua kali dipinjamkam untuknya, selanjutnya tak heran muncul
perasaa malu, apalagi tidak bisa mengoperasikan. Siswa yang tidak punya HP
harus beradaptasi, agar tidak kena seleksi dilngkungan kelasnya, caranya
“menuntut kepada orang tua agar dibelikan HP”.
Integritas semakin melemah dan
kesenjangan pergaulan akibat Teknologi semakin besar walupun tidak muncul
dipermukaan ( teori konflik laten) Di dalam ruang belajar (di kelas) sadar atau
tidak sadar, sengaja atau bukan sengaja, sering suara HP berdering mengusik
ketenang dan keseriuasan belajar. Hanya dengan sepatah dua patah kata “maaf pak
saya lupa mematikan” seorang guru tidak bias berbuat apa - apa, tertindas oleh
teknologi. Tidak kalah menariknya untuk diungkapkan tentang prilaku siswa dalam
ruangan kelas ketika mata pelajaran Matematika, Kimia atau Fisika, HP semuanya
keluar dari kantong atau tasnya hanya untuk menjumlahkan, mengurangkan atau
mengalikan bilangan-bilangan sederhana dalam contoh soal perhitungan yang
diberikan oleh guru.
Tentu ini gejala buruk bagi perkembangan
nalar atau logika berpikir siswa. Tidak percaya dengan pikirannya, lambat
menggunakan pikiran atau nalar dan bahkan faktor malas orat-oret karena lebih
praktis dengan HP. Yang lebih memprihatinkan menjawab soal ulangan dengan
bantuan teman lewat SMS. Sikap dalam berinteraksi dengan guru seakan-akan tidak
ada perbedaan, rasa hormat hanya prilaku yang bersifat semu bahkan cendrung
bersifat subyektif. Mereka hanya menunjukan hormatnya ketika mereka perlu
(menghadap). Terkadang acuh tak acuh dengan guru yang ada disampingnya, sibuk
memainkan HP.
Guru tidak gila hormat, tetapi
hormat kepada guru adalah bagian dari etika siswa (Konsep Guru Pengajian, dan
juga terdapat dalam Manawa Dharmasastra, pasal 71 dan 72) Mengingat kecanggihan
HP sebagai multimedia, menyetel lagu-lagu, menjadi ngetren di saat saat
istiharat, di sana-sini terdengar alunan musik dari HP-HP. Dan tidak menutup
kemungkinan ada siswa yang mojok memutar pornografi dan luput dari pantauan
guru. Siswa jarang mendiskusikan mata pelajaran yang telah diikuti dan tak
peduli hasil ulangan kecil, karena kebanggaan telah bergeser dari prestasi ke
modernisasi. Pendek kata HP dikalangan siswa dalam lingkungan pendidikan
seperti penyedap makanan nikmat, merangsang keinginan, tetapi tak disadari meracuni
etika dan moralitas siswa.
Etika kesiswaan mengalami degradasi
dari dalam dirinya sendiri, dan abrasi dari lingkungan sosialnya. Pendidikan
dihadapkan pada masalah dimana ruang dan waktu tak mungkin dirubah. Motivasi
belajar siswa tak menentu, datang kesekolah untuk apa dan untuk siapa?
Pertannyan ini mungkin tak akan pernah terjawab dengan benar oleh siswa
(maksudnya tidak sesuai dengan tujuan Pendidikan seperti tercantum dalam konsep
wawasan Wyata Mandala. Apakah mungkin dikeluarkam larangan membawa HP bagi
siswa?. Masyarakat akan menuding institusi ini tidak mengenal Teknologi, bahkan
mungkin saja orang tua akan demo dengan alasan yang sama. Lalu bagaimana?. Dan
salah siapa?. Kalau dicermati dari masing-masing komponen, sekolah, siswa,
orang tua, maka semua benar. Tapi yang perlu disadari sebagai penekanan adalah
teknologi silahkan jalan, tetapi hendaknya dibarengi dengan nilai-nilai,
moralitas (etika). Perlukah
Anak-Anak Memiliki Handphone?
C. POSISI HANDPHONE DALAM MASYARAKAT
Memiliki
handphone (HP) sepertinya telah menjadi kebutuhan nyaris primer bagi masyarakat
Indonesia.
Hingga saat ini tercatat paling tidak terdapat 60 juta pengguna HP dengan angka
pertumbuhan pada tahun 2005 mencapai 22,3%. Penggunaan HP ini
tidak hanya oleh orang dewasa saja. Anak-anak usia sekolah dasar, taman
kanak-kanak bahkan balita pun saat ini telah akrab dengan teknologi ini.
Tidak hanya sekedar meminjam HP
orang tua untuk nge-game, tapi mereka sendiri juga telah memiliki HP. Manfaat yang bisa kita dapatkan dari HP memang
sangat besar. Dengan adanya HP ini komunikasi antara orang tua dan anak akan
lebih lancar. Apalagi dengan kondisi seperti saat ini, ketika orang tua dan
anak mempunyai banyak kesibukan masing-masing sehingga waktu untuk bersama
berkurang, keberadaan alat yang mempermudah komunikasi dirasa sangat membantu.
Orang tua akan lebih mudah mengabarkan kepada orang tua jika terjadi sesuatu
pada mereka di saat tidak bersama dengan orang tua. Namun di samping manfaat seperti yang
tersebut di atas, penggunaan HP oleh anak juga dapat mendatangkan berbagai
pengaruh buruk. HP sebagai alat komunikasi dapat membawa informasi negatif bagi
anak karena saat ini begitu banyak pesan dan gambar “khusus orang dewasa” yang
beredar bebas.
Informasi negatif ini tentu saja bisa
mempengaruhi psikologis anak, sehingga membuat mereka tertarik untuk mencoba
hal-hal yang seharusnya belum boleh meraka lakukan. Perilaku konsumtif juga
mudah terpicu dalam penggunaan HP ini. Begitu seringnya muncul jenis HP baru,
yang tidak hanya menawarkan teknologi yang mutakhir tapi juga design baru yang
disesuaikan dengan selera konsumen, sehingga menarik minat pengguna untuk
gonta-ganti HP. Belum lagi pemborosan pulsa karena adanya berbagai program yang
mengundang pengguna HP untuk berpartisipasi dengan pulsa premium yang biayanya
10 kali lipat pulsa biasa. Selain dampak negatif di atas, penggunaan HP pada
anak juga rentan terhadap bahaya. Baik bahaya perampokan maupun bahaya terhadap
otak yang ditimbulkan oleh gelombang elektromagnetik HP.
Jadi, kira-kira perlukah kita
membekali anak usia SD-SMP dengan HP? Orang tua menganggap anaknya perlu
dibekali HP dengan pertimbangan manfaat kelancaran komunikasi. Kondisinya
beragam. Ada yang di rumahnya belum tersentuh telpon kabel, sehingga HP
diperlukan untuk menggantikan fungsi telepon rumah. Ada yang mengkhawatirkan
keruwetan lalu lintas jalur bepergian yang harus dilalui anaknya ketika
beraktifitas di luar rumah. Faktor semakin sedikitnya telepon umum yang
berfungsi dengan baik juga menjadi bahan pertimbangan. Sedangkan orang tua yang
memilih untuk tidak memberikan HP kepada anaknya karena alasan belum perlu,
takut anaknya konsumtif, takut anak mendapatkan informasi-informasi negatif dan
menghindarkan dari tindak perampokan.
Dengan adanya dampak positif dan
negatif yang ditimbulkan dalam penggunaan HP oleh anak-anak, ada beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan oleh orang tua sebelum memberikan fasilitas
komunikasi ini kepada anak, Apakah anak
memang telah benar-benar membutuhkan HP? Jika anak masih selalu dalam
pengawasan dan di lingkungan tempat anak beraktifitas terdapat fasilitas
telepon (telepon sekolah, tempat kursus, rumah teman atau telepon umum), maka
kiranya pemberian fasilitas ini dapat ditangguhkan. Apakah anak telah benar-benar siap menggunakan
HP, baik secara mental maupun ketrampilan? Sudah sadarkah ia akan maksud
pemberian fasilitas HP itu? Jika motivasi anak menginginkan HP hanya karena
alasan “supaya sama dengan teman” atau “supaya tidak ketinggalan jaman”, maka
HP tidak perlu diberikan.
Jika
berbagai hal telah dipertimbangkan dan keadaan memang menjadi lebih jika anak
memiliki HP, agar manfaat yang kita dapatkan, siapkan anak dengan hal-hal
berikut : Menjelaskan pada si anak,
maksud dan tujuan memberi HP adalah agar memudahkan Anda menghubungi dan
mengetahui keberadaannya ketika di luar rumah.
Menjelaskan bahwa HP termasuk barang mewah, dan harganya relatif masih
mahal. Jadi, diharapkan dia pun bisa menjaga dan merawatnya dengan penuh
tanggung jawab. HP yang diberikan tidak perlu memiliki berbagai macam fitur.
Cukup dilengkapi dengan fungsi telpon dan SMS saja, tidak perlu adanya
infrared, bluetooth yang memudahkan pertukaran gambar (MMS). Bisa juga dipilih
jenis HP khusus untuk anak yang hanya memiliki beberapa tombol untuk menghubungi
Ayah, Ibu, rumah & SOS. Selain itu juga designnya tahan banting karena
dilapisi karet.
Jangan memandang HP sebagai sarana
untuk pamer. Pakailah seperlunya saja.
Batasi pulsa untuk menghindari penggunaan yang berlebihan. Latih anak
untuk bertanggung jawab atas fasilitas yang didapatnya. Bila dirasa perlu, tetapkan aturan, anak
hanya boleh membawa HP ketika pergi sendirian tanpa orang tua/pengawas. Dan,
begitu di rumah, HP sebaiknya diletakkan di ruang keluarga, agar orangtua juga
dapat mengaksesnya. Katakan padanya, HP tersebut untuk kepentingan seluruh
keluarga, maka orang tua berhak melihat sms yang masuk ke situ. Karena, kini
makin banyak saja sms berbau pornografi, berbahasa vulgar, yang tentu saja belum
layak dilihat si remaja.
Semoga kita dapat memanfaatkan
teknologi untuk meringankan beban kita, mempermudah tugas dan kerja kita, bukan
malah memetik dampak negative darinya.
pengaruh Handphone terhadap individu dan lingkungan social
Dunia informasi saat ini seakan tak
bisa terlepas dari teknologi. Konsumsi masyarakat akan teknologi menjadikan
dunia teknologi semakin lama semakin canggih komunikasi yang dulunya memerlukan
waktu yang lama dalam penyampaiannya kini dengan teknologi segalanya menjadi
sangat dekat dan tanpa jarak. Salah satu teknologi yang saat ini sedang trend
dan digemari masyarakat Indonesia adalah Handphone ( HP ). Saat ini handphone
bukanlah suatu hal yang dianggap mewah atau langka lagi.
Handphone sekarang sudah menjadi
kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Dari kalangan bawah sampai kalangan atas
sudah menggunakan handphone. Disamping harga yang ditawarkan cukup terjangkau,
berbagai fitur Handphone juga diberikan sebagai penunjang majunya teknologi.
Handphone yang awalnya hanya sekedar
digunakan sebagai telpon dan SMS saja. Namun dengan semakin berkembangnya
teknologi, sehingga perangkat Handphone semakin lengkap muali dari Game, Mp3,
Kamera, Radio, dan koneksi Internet. Bahkan sekarang muncul teknologi baru
untuk melengkapi komponen yaitu 3G. Dimana generasi ini telah merambah ke
layanan internet secara Wireless. Teknologi ini telah merambah ke akses secara
permanent Web, Video interaktif, dengan kualitas suara yang sangat baik
sekualitas CD Audio Player hingga ke teknologi kamera video yang diintegrasikan
dalam telepon seluller. Banyak fungsi yang bisa kita lakukan dengan mempunyai
Handphone, diantaranya digunakan untuk menyimpan informasi, membuat daftar
pekerjaan atau perencanaan pekerjaan, mencatat appointment ( janji pertemuan )
dan dapat disertakan reminder ( pengingat waktu ), kalkulator untuk perhitungan
dasar sederhana, mengirim dan menerima email, mencari informasi ( berita,
hiburan, dan informasi lain ) dari internet, Integrasi ke peralatan lain
seperti PDA, Mp3 player, dan GPS ( Global Positioning System ).
Dengan lengkapnya fungsi Handphone
ini menjadikan manusia menjadi Individual, karena informasi tidak lagi
dibutuhkan oleh individu lain, melainkan bisa didapat dari Handphone yang ia
punya, hal ini yang mengakibatkan individu semakin menjauh dari lingkungan social.
Karena mereka merasa semua bisa dilakukan dengan menggunakan Handphone tanpa
kerjasama atau bantuan orang lain.
Telepon
genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat telekomunikasi elektronik yang
mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed line sehingga
konvesional namun dapat dibawa keman-mana ( portable ) dan tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel ( nirkabel, wireless ).
Generasi pertama system selular Analog yaitu AMPS ( Advance Mobile Phone
Service ). Versi dari AMPS dikenal sebagai Narrowband Advance Mobile Phone
Service (NAMPS) yang menggabungkan teknologi digital, sehingga system ini dapat
digunakan untuk membawa tiga kali lebih besar kapasitas pada setiap panggilan
versinya. Pada tahun 1981 muncul NMT ( Nordic Mobile Telephone
System ). Pada tahun 1982 muncullah GSM ( Global System For Mobile
Communination ).
Pada tahun 1990 jaringan Amerika
Utara bergabung membentuk standarisasi IS-54B dimana standarisasi ini adalah
yang pertama kali menggunakan dual mode seluler berdasarkan teknik penyebaran
spectrum untuk meningkatkan kapasitas yang disebut IS-95. Dengan menggunakan
protocol AMPS sebagai defaultnya, akan tetapi mempunyai cara kerja SEC. Normal
yang berbeda dengan analaog selular serta lebih canggih disbanding IS-54. Pada
awalnya disebutkan bahwa yang menggunakan teknologi sistem Code Division
Multiple Access ( CDMA ) secara digital akan meningkatkan kapasitas hingga 10
sampai 20 kali pada sistem selularnya. Meskipun konsep tersebut mengedankan hal
inilah yang menjadikan sistem berdasarkan CDMA menjadi metode transmisi pilihan
pada pemasangan-pemasangan baru di atas sistem CDMA. Indonesia mempunyai dua
jaringan telepon nirkabel yaitu GSM dan CDMA tetapi sekarang ada era generasi
baru Handphone yaitu era generasi ke-3 ( 3G ). Dimana generasi ini telah
merambah ke layanan internet secara wireless.
Sebagai makhluk sosial, manusia
tidak pernah bisa hidup seorang diri. Dimanapun dan bilamana pun, manusia
senantiasa memerlukan kerjasama dengan orang lain. Manusia membentuk
pengelompokan sosial diantara sesame dalam upayanya mempertahankan hidup dan
mengembangkan kehidupan. Dalam suatu kehidupan sosial, manusia juga memerlukan
organisasi, yaitu suatu jaringan interaksi social antar sesama untuk menjamin ketertiban
social, seperti keluarga, kelompok masyarakat dan lain-lain. Lingkungan sosial
merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antara anggota
atau kelompok masyarakat beserta pranatanya dengan symbol dan nilai serta norma
yang sudah mapan, serta terkait dengan lingkungan alam dan lingkungan buatan.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan criteria di atas diharapkan para siswa dapat
mengurangi kehidupannya dengan handphone, dan agar para siswa dapat
meningkatkan kualitas belajarnya dengan baik.
B. SARAN
agar siswa lebih mengurangi pergaulannya dengan handphone, karna handphone memberikan dampak kurang baik dan menurunkan kualitas belajar.
agar siswa lebih mengurangi pergaulannya dengan handphone, karna handphone memberikan dampak kurang baik dan menurunkan kualitas belajar.
DAFTAR
PUSTAKA
Bukler,chaarlotte.2003
Ier_one_chil@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar